Rabu, 24 Juni 2015

Tugas Softskill ke 4 (Inflasi di Negara Yunani)



Nama Anggota Kelompok  :
1.     Agnestasia                20211323
2.    Asti Nur Damayanti   21211270
3.    Erni Rismayana          22211475
4.    Rifa’atul Makhmuda    29211006
Kelas           : 4EB24
Matakuliah   : Akuntansi International

SEJARAH SINGKAT NEGARA YUNANI
Yunani adalah sebuah negara kecil di Eropa tenggara di mana salah satu peradaban besar dunia berkembang lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Pada saat sebagian besar Eropa berada dalam kegelapan budaya, dramawan Yunani menulis drama yang masih dilakonkan sampai hari ini. Pematung dan pembangun Yunani menciptakan patung-patung dan kuil-kuil yang indah tak tertandingi. Pemikir Yunani meletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan filsafat modern. Dan di Yunani kunolah ide demokrasi, atau pemerintahan oleh rakyat, lahir.

Foto negara Yunani

Yunani akhirnya ditaklukkan oleh kekuatan yang lebih besar. Namun demikian, peradaban Yunani menyebar ke seluruh Eropa dan sebagian Asia. Setelah perjuangan panjang melawan pemerintahan asing, Yunani muncul sebagai negara merdeka di tahun 1800-an, dengan budaya dan warisan kuno yang sangat dilestarikan.

PENDUDUK
Kebanyakan orang Yunani modern adalah keturunan dari orang Yunani kuno. Namun, selama berabad-abad orang-orang dari daerah tetangga juga mempengaruhi warisan Yunani, khususnya orang Italia, Slavia, dan Turki.

BAHASA
Bahasa Yunani modern tumbuh dari bahasa Yunani klasik. Bahasa modern memiliki dua bentuk: bentuk murni, disebut katharevousa, digunakan terutama dalam menulis. Untuk bahasa lisan mereka, orang Yunani menggunakan bentuk sehari-hari yang disebut demotik. Huruf dari kebanyakan bahasa Eropa sangat dipengaruhi oleh abjad Yunani klasik.

AGAMA
Hampir semua orang Yunani menganut Gereja Ortodoks Yunani, yang terpisah dari Gereja Katolik Roma di tahun 1000-an. Pemeluk Islam membentuk kurang dari 2 persen dari populasi. Pemerintah mendukung Gereja Ortodoks, tetapi toleran terhadap semua agama.

Hari libur keagamaan Ortodoks Yunani mencakup prosesi, musik, dan ritual yang berwarna-warni. Pendeta Ortodoks adalah tokoh yang mencolok -berambut dan berjenggot panjang, mengenakan jubah hitam memanjang. Berbeda dengan pendeta Katolik Roma, ia boleh menikah dan memiliki keluarga.
Yunani memiliki banyak biara, meskipun saat ini lebih sedikit orang tinggal di sana daripada di masa lalu. Gunung Athos, di semenanjung Chalcidice di bagian tengah utara negara itu, adalah sebuah republik monastik dengan pemerintahan sendiri. Di sini ada 20 biara, dan tidak ada wanita yang boleh masuk ke areal ini.

PENDIDIKAN
Pendidikan umum di Yunani gratis, dan semua anak harus bersekolah setidaknya selama sembilan tahun. Sekolah dimulai pada usia 6 tahun. Hampir semua orang dewasa Yunani dapat membaca dan menulis. Yunani memiliki lebih dari selusin universitas dan perguruan tinggi. Yang terbesar adalah Universitas Athena dan Universitas Aristotelian di ThessalonĂ­ki.

SUMBER DAYA ALAM
Yunani memiliki sumber daya alam terbatas. Hanya sekitar seperlima dari luas tanahnya yang cocok untuk pertanian, dan banyak wilayah yang dapat digunakan untuk pertanian memiliki tanah yang buruk atau terlalu kering untuk ditanami tanpa irigasi.

Kecuali pohon pinus dan pohon cemara yang tersebar, dataran rendah Yunani memiliki beberapa pohon. Willow, poplar, dan plane tumbuh di sepanjang sungai. Lereng yang lebih rendah dari pegunungan dihiasi dengan semak hijau kering. Pinus dan ek Aleppo melekat di sana-sini di antara lereng berbatu telanjang. Lebih tinggi, bukit-bukit memiliki pepohonan ek, kastanye, dan beech. Pinus dan cemara tumbuh di pegunungan tinggi.

Laut di sekitar daratan dan banyak pulau-pulau Yunani secara tradisional telah menjadi sumber ikan yang penting, baik untuk keperluan rumah tangga dan untuk ekspor. Yunani memiliki berbagai sumber daya mineral, meskipun kebanyakan ditemukan dalam jumlah yang relatif kecil. Mineral utama adalah bauksit (bijih aluminium), lignit (batubara cokelat kelas rendah), magnesit, dan minyak bumi. Mineral lain yang penting secara komersial adalah marmer dan batu kapur.

KOMUNIKASI
Sebagian besar rumah tangga Yunani memiliki telepon dan radio, meskipun sedikit yang memiliki televisi. Penggunaan internet terus meningkat. Koran harian utama negara itu, Ta Nea, diterbitkan di Athena.

KOTA-KOTA BESAR
Pada suatu waktu, kebanyakan orang Yunani hidup di pedesaan, biasanya di desa-desa kecil. Hampir dua pertiga dari penduduk Yunani sekarang tinggal di daerah perkotaan. Dari jumlah itu, hampir setengahnya hidup di wilayah metropolitan yang lebih besar dari Athena, ibukota dan kota terbesar Yunani.
Athena, bersama dengan Piraeus (pelabuhan Athena), adalah jantung negara. Sebagai negara-kota paling terkenal dari jaman Yunani klasik, Athena sekarang menjadi pusat pemerintahan, industri, budaya, dan perdagangan Yunani.

Yunani memiliki beberapa kota lain untuk dibandingkan dengan Athena Besar dalam hal ukuran. ThessalonĂ­ki (Salonika), sebuah pelabuhan di utara, adalah kota terbesar kedua di negara itu. Araxos (Patras), di Peloponnese utara, adalah kota komersial dan pelabuhan yang penting di Teluk Patras.

PEMERINTAH
Di sebagian besar sejarah modernnya, Yunani adalah monarki atau kerajaan. Raja terakhir diasingkan menyusul kudeta militer pemerintah pada tahun 1967. Monarki dihapuskan pada tahun 1973. Ketika pemerintahan sipil dikembalikan pada tahun 1974, orang Yunani menolak kembalinya raja dalam sebuah referendum rakyat. Sebuah republik secara resmi didirikan di bawah konstitusi baru, yang mulai berlaku pada tahun 1975.

300 anggota legislatif satu rumah Yunani, Parlemen (Vouli ton Ellinon), dipilih untuk masa jabatan 4 tahun. Parlemen memilih presiden, yang merupakan kepala negara, untuk jangka waktu 5 tahun. Presiden menunjuk perdana menteri untuk memimpin pemerintahan. Perdana menteri biasanya adalah pemimpin partai politik yang memenangkan mayoritas (lebih dari setengah) dari kursi di parlemen dalam pemilu.

INFLASI

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

PENYEBAB INFLASI
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).

JENIS INFLASI
Berdasarkan Negara Asalnya:
  1. Inflasi dari dalam negeri : terjadi akibat defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal
  2. Inflasi dari luar negeri : terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Berdasarkan Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap Harga:
  1. Inflasi Tertutup (Closed Inflation) : jika kenaikan  harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.
  2. Inflasi Terbuka (Open Inflation) : jika kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum
Berdasarkan Persentase:
  1. Inflasi Ringan : kurang dari 10% per tahun.
  2. Inflasi Sedang : antara 10% sampai 30% per tahun.
  3. Inflasi Berat : antara 30% sampai 100% per tahun.
  4. Hiperinflasi : lebih dari 100% per tahun.       


INFLASI DI NEGARA YUNANI

Krisis ekonomi Uni Eropa mulai terasa pada tahun 2008 dan semakin ramai diperbincangkan pada pertengahan tahun 2009. Negara-negara Uni Eropa yang terkena krisis ekonomi memiliki utang yang lebih besar dari PDB-nya (di atas 60%), pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah bahkan sampai pada posisi minus dan juga negara-negara mengalami defisit anggaran yaitu pengeluaran negara lebih besar dari PDB. Sementara dalam Otoritas Moneter Uni Eropa telah diatur bahwa rasio utang negara zona euro tidak boleh di atas 60% dari PDB-nya dan defisit tiap negara tidak boleh di atas 3% dari PDB.

Di Yunani, utang negaranya terus menumpuk dari tahun ke tahun. Pada tahun 1993, posisi utangnya sudah di atas PDB-nya, dan sampai sekarang pun masih demikian. Saat ini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi PDB-nya. Posisi utang terakhir Yunani (setelah adjustment/penyesuaian) tercatat kurang lebih € 350 miliar, atau sekitar US$ 450 miliar. Defisit anggaran tahun 2011 mencapai 9,1%. Dari tahun 2000-2007 (sebelum krisis ekonomi), Yunani mencatat pertumbuhan ekonomi sekitar 4,2%, namun setelah diterpa krisis hebat yang berkepanjangan, pertumbuhan ekonominya bisa dipastikan kurang dari angka tersebut.
Yunani adalah Negara yang pernah mengalam hiperinflasi kelima. Ini terjadi pada Mei 1941 hingga Desember 1945 dengan tingkat inflasi 18% mengakibatkan peningkatan harga dua kali lipat setiap empat hari dalam enam jam. Hiperinflasi dilatarbelakangi keseimbangan anggaran fiskal Yunani berayun dari surplus 271 juta dirham pada 1939 menjadi defisit 790 juta dirham pada 1940 karena Perang Dunia II yang membuat perdagangan luar negeri turun drastis. Yunani mengalami inflasi paling parah pada tahun 1944. Memaksa negara tersebut mengeluarkan mata uang tertinggi dalam sejarahnya pada tahun 1944, yaitu sebesar 100,000,000,000,000 drachmai.

Kita tahu bahwa krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih besar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakan pada pertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paket bail out (pinjaman) sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia, dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis pun berhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada IHSG, yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514.

Krisis Yunani kemungkinan merupakan buah dari kesalahan kebijakan pemerintahnya di masa lalu. Pada tahun 1974, Yunani memasuki babak baru pemerintahan, dari junta militer menjadi sosialis (kalau di Indonesia seperti peralihan dari pemerintah orde lama ke orde baru). Pemerintah baru ini kemudian mengambil banyak utang untuk membiayai subsidi, dana pensiun, gaji PNS, dll. Utang tersebut terus saja menumpuk hingga pada tahun 1993, posisi utang Yunani sudah diatas GDP-nya, dan sampai sekarang pun masih demikian. Saat ini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi GDP-nya, dimana banyak analis yang memperkirakan bahwa data yang sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu.

Hingga awal tahun 2000-an, tidak ada seorang pun yang memperhatikan fakta bahwa utang Yunani sudah terlalu besar. Malah dari tahun 2000 hingga 2007, Yunani mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 4.2% per tahun, yang merupakan angka tertinggi di zona Eropa, hasil dari membanjirnya modal asing ke negara tersebut. Keadaan berbalik ketika pasca krisis global 2008 dimana negara-negara lain mulai bangkit dari resesi, dua dari sektor ekonomi utama Yunani yaitu sektor pariwisata dan perkapalan, justru mencatat penurunan pendapatan hingga 15%. Orang-orang pun mulai sadar bahwa mungkin ada yang salah dengan perekonomian Yunani.

Keadaan semakin memburuk ketika pada awal tahun 2010, diketahui bahwa Pemerintah Yunani telah membayar Goldman Sachs dan beberapa bank investasi lainnya, untuk mengatur transaksi yang dapat menyembunyikan angka sesungguhnya dari jumlah utang pemerintah. Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutak atik data-data statistik ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian mereka tampak baik-baik saja, padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuan telah mengalami defisit hingga 13.6%. Salah satu penyebab utama dari defisit tersebut adalah banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan telah merugikan negara hingga US$ 20 milyar per tahun.

Kekhawatiran bahwa Yunani bisa saja mengalami default pun merebak. Ketika IMF memberikan pinjaman, IMF mengajukan beberapa syarat penghematan anggaran kepada Pemerintah Yunani. Diantaranya pemotongan tunjangan bagi PNS dan pensiunan, peningkatan pajak PPN hingga 23%, peningkatan cukai pada barang-barang mewah, bensin, rokok, dan minuman beralkohol, hingga perusahaan BUMN harus dikurangi dari 6,000 menjadi 2,000 perusahaan saja. Kebijakan yang sangat sulit untuk diterapkan, tentu saja. Pada bulan yang sama ketika Pemerintah Yunani mengumumkan kebijakan penghematan anggaran, rakyat Yunani langsung menggelar unjuk rasa besar-besaran di Athena untuk menolak kebijakan tersebut. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai apakah Pemerintah Yunani berhasil dalam menerapkan berbagai kebijakan diatas atau tidak. Salah satu lembaga pemeringkat utang terkemuka, Moody’s, masih menetapkan rating utang Yunani pada salah satu level terendah, yaitu CCC.

PROSES KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENGATASI KRISIS
Yunani adalah suatu Negara dengan sistem pemerintahan berbentuk Republik Parlemen yang dipimpin oleh Presiden Karolos Papoulias sebagai Kepala Negara. Kepala Pemerintahan Yunani adalah Perdana Menteri Georgias Andreas Papandreou sejak 6 Oktober 2009 yang pada akhirnya mengundurkan diri pada November 2011.

Proses Pembuatan Kebijakan
  1. Agenda Setting
Pada tahap ini parlemen Yunani menentukan isu yang paling relevan yang menjadi pertimbangan untuk memformulasikan kebijakan. Situasi Yunani pada tahun 2009 mengalami kondisi ekonomi yang buruk karena terkena dampak  krisis global pada tahun 2008. Keterpurukan ekonomi pada tahun 2009 ditandai dengan adanya penurunan prosentase Gross Domestic Product yang mencapai 2% pertahunnya. Sementara hutang publik Yunani mencapai 113,4% dari prosentase GDP[1]. Kondisi ekonomi  ini menjadi prioritas utama dalam formulasi  kebijakan nasional Yunani.

  1. Formulasi Kebijakan
Aktor yang berperan penting pada tahap ini adalah pihak eksekutif dan legislative dimana mereka mendefinisikan masalah nasional yang terjadi dan tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai dan menentukan kebijakan apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi. Keanggotaan Yunani dalam interasi Uni Eropa mengharuskan Negara ini menyerahkan sebagian kedaulatan politik pada lembaga supranasional Uni Eropa.  Institusi Uni Eropa sendiri juga memiliki kewajiban membantu menyelesaikan masalah ekonomi yang terjadi di negara-negara anggota. Pada bulan Mei 2010 Financial Assistance dari Negara Uni Eropa memberi pinjaman sebesar € 80 Miliyar ( $115 Mliyar) dan IMF memberi pinjaman sebesar € 30 Miliyar ($43 Miliyar)[2] . European  Central Bank juga memberi bantuan sebesar $ 112 Miliyar bagi kelancaran  keuangan Bank Pemerintah maupun Bank Swasta di Yunani.

  1. Adopsi Kebijakan
Package bantuan dari Uni Eropa maupun IMF memiliki beberapa persyaratan antara lain penerapan kebijakan fiskal dan reformasi struktur ekonomi Yunani. Pada tanggal 6 Mei 2010 Parlemen Yunani menyetujui persyaratan-persyaratan yang ditawarkan oleh pihak Uni Eropa maupun IMF.

  1. Implementasi Kebijakan.
Tahun 2010 Yunani di bawah pemerintahan Perdana Menteri Georgius Papandreou melakukan pemotongan anggaran belanja negara. Anggaran Belanja Negara Yunani sebelumya dihabiskan untuk melakukan subsidi kepada rakyat dipotong.  Pemerintah juga menaikan harga pajak untuk bahan bakar ; tembakau dan barang mewah lainnya dengan tujuan meningkatkan meningkatkan pendapatan negara[3]. Anggaran untuk biaya pensiun pegawai telah dibekukan, sementara pemutsan hubungan kerja terjadi dalam skala yang sangat besar.

  1. Evaluasi
Pada bulan Juni 2011 terjadi demonstrasi 10.000 tenaga buruh di Yunani  untuk mendesak Parlemen supaya menolak peraturan penghematan ekonomi yang dicanangkan IMF dan Uni Eropa. Mereka mendesak Perdana Menteri Papandreou untuk menhapuskan segala kebijakan penghematan Negara.  Perdana Menteri Yunani mengusulkan diadakannya referendum untuk penentuan kebijakan penghematan negara ini, namun beliau mendapat protes besar dari masyarakat. Akhirnya pada awal November 2011 ini, beliau mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri dan digantikan oleh Lucas Papademos.

Menurut IMF hutang publik Yunani dari tahun 2010-2011 menaik dari 143% dari GDP menjadi 166%. Defisit ini diperkirakan akan terus naik pada tahun 2012 sekitar 172% dari GDP.

Dalam evaluasi ini kita dapat menyimpulkan ketidakefektivitasan regulasi yang ditawarkan oleh IMF maupun Uni Eropa dalam menanggulangi krisis Yunani.

National Policy Style di Yunani adalah Liberal-Pluralist di mana memformulasikan kebijakan berdasarkan pertimbangan ekonomi yang diadaptasi dari institusi supranasional di atas negara yaitu Uni Eropa.  Dalam formulasi pembuatan kebijakan Yunani juga melalui tahapan consensus parlemen yang memungkinkan kewenangan rakyat untuk menolak atau menyetujui kebijakan yang ditawarkan oleh para eksekutif maupun dari institusi supranasional.

PERAN INSTITUSI YUNANI
Institusi peremrintah yunani dalam menghadapi krisis yunani yaitu dengan cara yaitu melakukan penghematan dalam bidang apaun dan tidak mengimport terlalu banyak dari Negara lain,menaikan pajak,memotong gaji oara pegawai dan memberhentikan pegawai layanan umum. Namun kebijakan tersebut sangat kurang efektif dan banyak pro-kontra pasalnya memang banyak pihak yang di rugikan dalam kasus ini dan banyak juga merugikan bagi warga lainnya. Uni eropa takut akan terjadinya krisis yang ada di yunani pasalnya mereka takut bahwa kasus tersebut akan merambat dan merambat kenegara lainnya. 

Krisis keuangan Eropa telah mengancam perekonomian dunia. Krisis yang menakutkan dunia itu berakar pada kegagalan zona euro untuk memperbaiki perbankan. Gejolak zona euro sebagai salah satu faktor asing yang telah membantu memperlambat perekonomian dunia. Sebenarnya perekonomian Eropa belum sepenuhnya sembuh kembali dari krisis 2007 dan tidak pernah sepenuhnya menangani semua tantangan yang dihadapi sistem perbankan mereka. Salah satu faktor penting Krisis Eropa adalah faktor krisis utang di negara yunani.

Pada saat ini, negara-negara lain anggota UE sedang mempertimbangkan bagaimana caranya mengatasi masalah tersebut, menjamin SUN Yunani agar laku dijual di pasar, langsung membelinya ataukah membiarkan negara itu ikut program IMF. Di pihak lain, UE tidak punya mekanisme untuk membantu negara yang mengalami kesulitan keuangan. Karena tidak lagi punya mata uang nasional. Yunani tidak lagi dapat melakukan devaluasi untuk menekan permintaan agregat di dalam negeri dan merangsang ekspor.

Penyebab krisis defisit anggaran negara di Yunani adalah lemahnya disiplin anggaran serta buruknya administrasi perpajakan negara itu. Kurangnya disiplin anggaran tecermin dari pemborosan, korupsi, maupun manipulasi pembukuan. Ketentuan LE yang memagu defisit anggaran negara maksimum sebesar 3 dari PDB dilanggarnya dengan memanipulasi pembukuan. Dalam sistem pembukuan dan anggaran berbasis kas, yang digunakan di Yunani, tidak dapat diantisipasi risiko fiskal karena anggaran tidak memuat informasi mengenai pengeluaran contingency.

Sementara dari Yunani, George Papandreou, Perdana Menteri Yunani membentuk pemerintahan persatuan nasional untuk meyakinkan dunia internasional agar tetap membantu Yunani sebelum negara tersebut kehabisan dana bulan depan. Papandreou pekan lalu berhasil mementang voting di parlemen dan bisa melanjutkan pemerintahan. 

Penyelesaian masalah Yunani yang dilakukan melalui proses politik dikhawatirkan akan menyebabkan proses penyelesaian masalah utang berlarut-larut. Investor di bursa domestik akhirnya memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking) sembari mencermati perkembangan masalah utang di Eropa. 

Uni Eropa sepakat melaksanakan hair cut surat hutang Yunani, itu semua positif tetapi kalau kemudian di Yunani merespons harus ada referendum itu sebenarnya cukup beresiko.

Kasus ini di anggap sangat bermasalah dan dapat menyebar luas mangkannya para pemerintah yunani melakuka instistusinya dalam b idang dan bentuk apa saja guna memperbaiki masalah keuangan yang melanda krisis yunani dan melakukan utang terhadap IMF dan menutup sem ua pengeluaran Negara yang akan dapat merugikan pemerintah dan Negara yunani tersebut.

Namun semuanya akan ragu atau akan sangsi jika semua masalah krisis ini akan berdampak pada mengembangnya utang yang akan di tanggung oleh yunani itu sendiri maka dari itu yunani mengambil langkah yield obligasi . sedangkan obligasi sendiri artinya adalah : Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan saat ini.

Jadi dengan obligasi ini pemerintah yunani ini dirasa aman dalam pengambilan kebijakan ini karena hutang ni bersifat jangka panjang dan tidak memberatkan terhadap pihak yunani dalam memulihkan lagi perekonomiannya.

SUMBER :